Sabtu, 29 September 2012

Belajar dari Seekor Lalat

Bulan ramadhan telah lewat. Ada sebersit rasa rindu ingin mengecap lagi kenikmatan bulan itu. Bulan ketika badan dan jiwa kita ditundukkan oleh Allah Azza wa Jalla akan keagungannya. Bulan ketika seluruh umat muslim dan muslimah menundukkan hati dan berlomba-lomba untuk mendapatkan maghfiroh (ampunan)nya. Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan bulan mulia untuk umat manusia. Allahu ya Rahman, Yaa Rakhim.. dengan kasihNya merengkuh manusia memberi petunjuk dan peringatan agar manusia terhindar dari siksaNya.

Pada bulan ini seolah-olah kita dimudahkan dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah malam, hingga rasanya terbiasa seperti menjalankan iadah-ibadah lainnya. Menahan lapar dan haus, bangun malam, menjadi rutinitas yang mudah dan terbiasa kita lakukan.

Akan tetapi apa yang terjadi setelah bulan ini berlalu, sungguhlah berat. Hidangan kue, manisan, sirup manis dan olahannya, belum lagi opor dan rendang yang menjadi hidangan wajib nan menggiurkan. Tidak disantap, kepingin. Disantap, ketagihan. Rutinitas ibadah malam yang membutuhkan manajemen waktu dan tenaga, dikacaukan oleh pertemuan kerabat yang berlangsung hingga malam. Dalih-dalih mumpung ketemu, mumpung liburan. Akibatnya? Membiasakan lagi dari awal rutinitas ibadah puasa dan ibadah malam, yang belum tentu semudah ketika kita lulus menegakkannya di bulan Ramadhan. Dikarenakan satu, karena kita melakukannya sendiri, dan kedua karena kesucian dan keagungan bulan Ramadhan yang tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya.

Jadi marilah kita belajar dari seekor lalat.

Ada suatu kisah yang dapat kita ambil dari seekor lalat. Seperti yang kita tahu lalat adalah binatang yang paling sering diusir oleh manusia. Lalat adalah binatang nomor dua dipandang sebelah mata karena dianggap jijik, jorok, kotor, dan bau.

Tapi tahukah Anda? Menurut penelitian para ilmuwan, lalat meskipun sering hinggap di tempat kotor tapi tak pernah terdeteksi mengidap penyakit. Subhanallah, karunia apa yang diperoleh oleh lalat ini?

Sebuah kajian ilmuwan, sebelum lalat makan ada dua kegiatan yang wajib dilakukan.  Pertama, membersihkan kedua tangan dan kakinya. Jika kita perhatikan, tidak ada lalat yang melihat makanan langsung menyambarnya melainkan ia akan memeperhatikan dan membersihkan kedua tangan dan kakinya terlebih dahulu. Setelah itu, sayap dan kepalanya akan bergerak. Sayap, kepala, tangan, dan kaki lalat yang bergerak ini adalah ungkapan bahwa lalat mengendalikan kemampuan untuk menjaga sterilnya makanan yang masuk.

Selain itu, sebelum memakan makanannya, lalat mengeluarkan cairan yang berfungsi menetralisir racun-racung ada di makanan tersebut.  Cairan inilah yang membuat lalat tetap sehat.  Ditambah lagi lalat memiliki rongga yang tidak mau menerima makanan sebelum mengeluarkan cairan dari dalam dirinya.

Disini kita akan memetik pelajaran spiritual, bahwa orang yang berpuasa harus cerdas dan lebih mampu mengendalikan emosinya dibanding lalat.  Tidak melihat makanan langsung santap.  Akan tetapi dibersihkan dahulu dari bakteri-bakteri yang tampak, dari kotoran-kotoran yang nampak, halal atau tidaknya.  Ini sebetulnya ungkapan bahwa ada sebuah "cairan" dari dalam diri.  Jika lalat mempunyai cairan penetralisir, maka kita mempunyai kekuatan spiritual sebagai filter/kontrol yang kuat untuk mengendalikan diri kita.

Ramadhan yang sudah kita lalui adalah bagaimana kita mengemas hari-hari di kehidupan kita. Pada bulan Ramadhan ada istilah imsak, ta'jil, ifthor, yang merupakan  kegiatan spiritual yang mengendalikan sehat tidaknya fisik kita. Jika kita konsentrasi pada ramadhan, walaupun ada makanan sebanyak apapun, sebelum ditentukan waktu buka puasa maka kita akan mengontrol diri dan kita mampu untuk mencegahnya.  Seperti lalat yang ketika berada ditempat makanan, tidak langsung menyerbu tapi membersihkan dan memproses dulu supaya tidak terpengaruh zat-zat yang terkandung didalamnya.

Pelajaran yang ada disekitar kita adalah supaya membuat kita pandai. Mari kita isi sisa bulan menjelang Ramadhan dengan isian yang berkualitas, setidaknya kita bisa belajar dari seekor lalat.

Selasa, 28 Agustus 2012

Nama-nama Muslim

Nama adalah ciri atau tanda. Dan hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar ia dikenal serta memuliakannya.


Aban       = Hal yang lebih jelas
Abbad      = penyembah besar
Abbas      = nama paman Nabi
Adib       = berbudaya, beradab
Affan      = nama ayah Khalifah Usman
Almas      = intan
Amir       = berkembang, sejahtera
Ammar      = pembangun ammaar-besar
Antar      = nama pahlawan ksatria Arab
Arwarh     = lebih lembut, lebih ramah
Asyraf     = lebih mulia
Asif       = pendeskripsi
Asil       = kemurnian
Asir       = menawan, memesona
Askari     = tentara
Arif       = Tahu, bijaksana
Abrhal     = Pahlawan
Al Jamli   = Tampan
Al Wafi    = Yang setia
Al Wardi   = Mawar
Al Dzahabi = Emas
Amanuddin  = Ketentraman agama
Anasan     = Mesra
Anwaruddin = Keharuman agama
Alifah     = Lemah lembut
Alwani     = Warna warniAyaz : budak [Persia]
Azhar      = sangat atau lebih jelas
Baariq     = bersinar, pencahayaan, menerangi
Basil      = berani
Badruddin  = Bulan purnama agama (Islam)
Bahhas     = Cendekiawan penelitian; nama sahabat Nabi
Diwan      = istana, mahkamah keadilan
Daanish    = Kebijaksanaan, Belajar, Sains
Daylam     = Nama seorang sahabat Nabi saw
Dayyan     = Perkasa, Penguasa
Ehan       = bulan penuh
Ihsan      = bertenaga
El-Amin    = terpercaya
Emran      = Kemajuan, Prestasi.
Eshan      = Layak
Fazari     = nisbah
Fidai      = yang berkorban kerana perjuangan
Fikri      = fikiran
Firas      = kecerdikan
Firdaus    = nama syurga
Fuad       = hati; jiwa
Fuadi      = jiwa
Fudail     = kelebihan; kemuliaan
Faiq       = luar biasa, terjaga
Faqih      = bijaksana
Fatih      = penakluk, pembuka
Faaiz      = Jaya, kemenangan, sukses
Faateh     = Penakluk
Fahmi      = Intelligent, intelektual, faham, 
Faid       = nilai, kesejahteraan
Faiq       = Excellent, luar biasa, dibedakan, unggul
Faisal     = tegas, pedang, seorang hakim
Faiz       = kelimpahan, kemurahan hati, anugerah
Faizan     = Dermawan
Faizi      = Diberkahi dengan berlimpah-limpahnya
Faizullah  = Kelimpahan dari Allah
Fajar      = Fajar, naik, mulai, mulai
Hamza      = nama paman Nabi
Hariz      = kuat, aman, dijaga
Hasan      = cantik, baik
Imad       = pilar, pos, dukungan
Iqbal      = advance, datangnya
Isam       = sukses mandiri

Abi Karami     = artinya Murah hati
Abi Mubli      = Cerdas
Abi Rafdi      = Pertolongan
Abi Sarwan     = Dermawan
Abul Khairi    = Yang banyak kebajikan
Abdul Rafi     = Hamba dari Sang Peninggi (derajat)
Abdul Sami     = Hamba dari Sang PendengarAhmad Ghazi = Pejuang
Ahmad Jazim    = Tegas
Ahmad Naji     = Tegas
Ahmad Samhan   = Baik hati
Ahmad Waridi   = Berani
Ahmad Zhafir   = Menang
Amalul Ahli    = Harapan keluarga
Amalul 'Arifin = Para cendikia pandai
Amalul Karibin = Para cendikia penulis
Danish Aniq    = pengetahuan, bijak & menawan hati
Faizul Anwar   = Kelimpahan cahaya atau rahmat
 

Kamis, 23 Juli 2009

Nama-nama Muslimah

 

Anak merupakan anugrah dan amanah Allah pada manusia, 
maka berilah nama yang bermakna, meninggikan derajatnya dan mengandung doa.





 
Afifa    : jujur, tegak
Amira    : putri
Azhaar   : bunga
Azizah   : Sayang, kuat
Azra     : perawan
Bilqis   : nama ratu Saba yang menjadi Muslim 

Durriyah : cemerlang
Dafiya   : Narrator hadis, putri Muhammad bin Bisharah
Daria    : mengetahui, pintar
Darra    : mutiara, cemerlang
Deenah   : Ketaatan
Dila     : pikiran
Dilara   : Kekasih, orang yang menghiasi hati
Dildar   : Memiliki hati yang besar

Eiliyah  : satu yang indah untuk bertumbuh dalam damai dan cinta dengan Allah
Eliza    : berharga
Enisa    : teman baik
Erina    : wanita cantik
Erum     : Surga
Eshal    : Nama bunga di surga
Eshmaal  : Bunga mawar merah
Ezzah    : Seseorang yang memberikan kehormatan, rasa hormat
Faiza    : menang
Farah    : kebahagiaan
Farha    : bahagia
Faariha  : senang, gembira, ceria, gembira
Fadia    : Penebus)
Faida    : keuntungan, keuntungan, nilai, kesejahteraan
Faiqa    : luar biasa, dibedakan, unggul
Faiza    : Jaya, kemenangan, pemenang, sukses, makmur
Haeda    : Seorang wanita yang bertobat banyak
Haemah   : Cinta berlebihan
Hafeeza  : pelindung
Haffafa  : bersinar, tipis, damai, lembut
Hafiza   : gelar penghapal Quran, penjaga, pelindung
Hafsa    : istri Muhammad; putri dari Khalifa Umar
Inas     : ramah
Uyainah  : mata; deria penglihatan
Uzmaa    : paling kuat; hebat
Uzmana   : cita-cita; keazaman
Waadiyah : janji baik
Waahidah : yang tunggal
Wadaah   : ketenangan
Wadhihah : yang terang; yang jelas
Wadihah  : jelas dan terang

Hannah Damia   : Kasih sayang & kebijakan, keberkatan
Lidya Alya     : Remaja, muda & ketinggian

Liyana Zahirah : Kelembutan & yang cantik berseri
Nurin Najwa    : Cahaya & bisikan rahasia